BIDANG PEMBANGKIT
Dibuat
untuk
Lomba
Karya Inovasi XII TAHUN 2009
PT. PLN
(Persero) Wilayah Sulsel, Sultra dan Sulbar
MODIFIKASI SISTEM
SUPLAY BAHAN BAKAR DAN
SISTEM SUPLAY
PELUMAS POMPA INJEKSI PADA
MESIN DEUTZ BV
8M-628
A S R I, A.Md (7802025-F)
HASMAN SULI, ST (8106037-F)
SABARUDIN (7203027-F)
PT.PLN (PERSERO) WIL. SULSELRABAR
SEKTOR KENDARI
UNIT PLTD BAU BAU
PLTD RAHA
ABSTRAK
Mesin DEUTZ BV 8M-628
merupakan mesin dengan daya mampu terbesar kedua setelah mesin Mirrlees K-8
Major, sehinga kontribusinya sangat diharapkan. Permasalahan yang sering dihadapi yaitu gangguan pada Eccentric shaft gear, dimana fungsinya adalah menggerakkan pompa suplay bahan bakar dan pompa sirkulasi pelumas untuk pompa injeksi. Dari fungsinya yang cukup vital maka apabila
terjadi gangguan maka keandalan mesin akan terganggu dan di samping itu pula
mengakibatkan kerusakan pada komponen lain seperti misalnya Drive gear untuk eccentric shaft gear
ini. Tujuan dari modifikasi ini untuk
meningkatkan keandalan operasi dan mengeliminasi biaya yang timbul sebagai akibat dari
penggantian maupun rekondisi eccentric
shaft gear serta meningkatkan citra perusahaan dari dampak pemadaman yang
terjadi apabila eccentric shaft gear ini mengalami gangguan, dengan cara penambahan pompa elektrik untuk bahan
bakar dan merubah sistem alir minyak pelumas yang masuk ke pompa injeksi. Sebelum karya inovasi
ini dilakukan lama pemakaian Eccentric Shaft Gear yang baru hanya bertahan 3
bulan, dibutuhkan waktu 1 bulan untuk proses permintaan pengadaan spare part
dan selama itu pula mesin tidak beroperasi. Dari hasil modifikasi ini kami
dapat menghemat sebesar Rp. 331.744.000,- (Tiga
Ratus Tiga Puluh Satu Juta Tujuh Ratus Empat Puluh Empat Ribu Rupiah).
Kata pengantar
Puji syukur penulis panjatkan
atas kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya,
sehingga penulis dapat menyusun karya inovasi yang kami beri judul :
“MODIFIKASI SISTEM BAHAN BAKAR DAN SISTEM PELUMAS POMPA
INJEKSI
PADA MESIN DEUTZ BV 8M-628”
PADA MESIN DEUTZ BV 8M-628”
Ucapan terima kasih,
penulis persembahkan kepada :
1. Bapak Ir. Agung Setiawan, selaku Manajer PT PLN (Persero)
Sektor Kendari, yang telah
memberikan kesempatan dan dukungan
sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan
karya inovasi ini.
2. Bapak LE Bariu,
selaku Manajer Unit PLTD Bau Bau, PT PLN (Persero) Sektor Kendari
3. Bapak Asrul Madong, selaku Asman Pemeliharaan PT PLN
(Persero) Sektor Kendari
4. Bapak Huslan Husein, selaku Asman SDM dan Adm, PT PLN
(Persero) Sektor Kendari
5. Bapak H Abd Azis Taha, selaku Asman Operasi, PT PLN
(Persero) Sektor Kendari
6. Bapak Teguh Budi Prayoga, selaku Asman Perencanaan, PT
PLN (Persero) Sektor Kendari
7. Seluruh Staf dan pegawai Sentral PLTD Raha, Unit PLTD Bau
Bau, PT PLN (Persero) Sektor
Kendari
8. Dan semua pihak yang telah membantu penyusunan karya
inovasi ini.
Penulis menyadari bahwa
karya inovasi ini masih jauh dari sempurna. Kritik dan saran yang membangun
kami harapkan dari semua pihak untuk pengembangan karya inovasi ini
selanjutnya. Semoga karya inovasi ini dapat diterapkan dan berguna bagi
kemajuan PT PLN (Persero) khususnya dan seluruh pembaca karya inovasi ini pada
umumnya. Amin
BAB I PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Mesin DEUTZ BV 8M-628 ini sejak beroperasi di PLTD Raha tahun
2007, permasalahan yang sering dihadapi yaitu gangguan pada Eccentric
shaft gear, dimana fungsinya adalah menggerakkan pompa suplai bahan
bakar (Low pressure pump) dan pompa sirkulasi pelumas untuk injection pump.
Dari fungsinya yang cukup vital maka apabila terjadi gangguan maka keandalan
mesin akan terganggu dan di samping itu pula mengakibatkan kerusakan pada
komponen lain seperti misalnya Drive gear
untuk eccentric shaft gear ini. Penggantian part telah sering dilakukan
apabila terjadi gangguan, baik pengadaan part baru maupun part rekondisi namun
frekuensi gangguan tetap tinggi dan hal ini cukup mengganggu kinerja mesin itu
sendiri. Ditambah lagi lamanya waktu yang dibutuhkan untuk penggantian part
baik pengadaan baru maupun rekondisi.
Oleh karena itu, kami berupaya mencari solusi dari
permasalahan ini dengan cara memodifikasi fungsi eccentric shaft dari
mekanikal pump ke elektrikal pump dengan
mempertimbangkan faktor biaya dan faktor resiko dalam rangka menjaga keandalan
mesin pembangkit dan meningkatkan citra perusahaan.
1.2 Maksud dan Tujuan.
1
|
1.3 Ruang Lingkup
Ruang lingkup dalam
karya inovasi ini modifikasi fungsi low pressure fuel pump dari mekanikal pump
ke elektrikal pump dan modifikasi pompa dan pipa pelumasan injection pump mesin
Deutz BV 8M 628 untuk menggantikan fungsi eccentric shaft.
1.4 Metodologi
Metodologi yang kami
gunakan dalam karya inovasi ini adalah sebagain berikut:
1.
Pengambilan data
Acuan data
tekanan bahan bakar serta pelumas berdasarkan data pada manual book.
2.
Analisa dan pengujian
Analisa dalam hal ini untuk mengetahui jenis pompa
bahan bakar berdasarkan debit dan tekanannya yang akan digunakan dalam
modifikasi ini serta analisa untuk memperpendek sistem pelumasan injection pump
untuk menjaga tekanan pelumasan sesuai yang dibutuhkan.
Pengujian hasil karya inovasi ini telah
berlangsung selama kurang lebih 30 hari (200 jam operasi) dan dilakukan
pengecekan sesering mungkin pada sistem pelumasan injection pump.
BAB 2 LANDASAN TEORI
2.1 2.1
Sistem Bahan Bakar
Secara sistematik bahan
bakar pada mesin diesel adalah dimulai dari tangki harian kemudian disalurkan
ke mesin melalui pompa tekanan rendah (low pressure pump) pemberi bahan bakar atau pompa penyalur bahan
bakar berfungsi untuk menghisap dari tangki dan menekan ke ruang pompa injeksi
melalui saringan. Bahan bakar yang disalurkan ke pompa injeksi selamanya harus
cukup, hal ini menyebabkan perlunya mengirim bahan bakar ke pompa injeksi
dengan tekanan tertentu karena elemen yang ada pada pompa injeksi tidak mampu
menghisap bahan bakar yang cukup dari tangki pada kecepatan atau putaran yang
tinggi, karena itu tekanan pompa penyalur dibutuhkan untuk menyuplay bahan
bakar ke pompa injeksi dengan tekanan antara 1,8 – 2,2 Kg/cm2 atau
setara dengan 1,77 – 2.1 bar. (Drs. Daryanto, 2002, Motor Diesel)
1.2 2.2 Pompa Minyak Pelumas
Pompa minyak pelumas berguna untuk menghisap atau
memompakan minyak pelumas pada sistem agar oli dapat sampai kebagian-bagian
yang memerlukan pelumasan.
Fungsi dari pelumas itu sendiri
yaitu:
a.
Untuk membuat film minyak antara poros dan bantalan dan
bagian-bagian bergerak yang lainnya
b.
Sebagai media pendingin
c.
Membuang gram-gram, logam kecil atau kotoran-kotoran
(Pusat pendidikan dan pelatihan PT. PLN, 1998,Teknologi Perlengkapan Diesel)
Tekanan
pemompaan minyak pelumas berbeda-beda pada setiap mesin bergantung pada buku
petunjuk pabrikan. Untuk mesin Deutz BV 8M-628, minimal tekanan minyak pelumas
yang dibutuhkan pada putaran konstan sebesar 0,35 Bar atau 0,36 Kg/Cm2. (Operation Manual S/BV6/8/9M628 –
DEUTZ)
Fungsi dari eccentric shaft gear pada mesin Deutz BV 8M 628 adalah sebagai
penggerak pompa suplay bahan bakar (low pressure pump) sekaligus penggerak
pompa (axial pump) sirkulasi minyak pelumas untuk sistem pelumasan pada injection
pump. Eccentric shaft ini mempunyai gear yang digerakkan oleh sebuah drive gear
yang terhubung dengan shft pompa injeksi. Gambar 3.1 adalah gambar Eccentrik
Shaft gear, dimana komponen ini sebagai
penghubung gear pompa suplay bahan bakar sekaligus sebagai shaft pemompaan oil
untuk melumasi komponen pompa injeksi bahan bakar.
Berdasarkan analisa
kami dari hasil pengamatan langsung cara kerja spare tersebut, yang kami dapatkan
setelah mengganti cover dengan mika Transparan setebal 5 mm, Gear yang menyatu
pada komponen ini kurang efektif, sebab piston pompa oli yang digerakkan oleh
shaft menahan putaran eccentric shaft gear, dimana gaya tekan dari piston pompa
oli tersebut berasal dari tekanan oil yang sudah ada pada mesin, selain itu
pula eccentric shaft gear bekerja berat memutar 2 gear pompa suplay bahan bakar.
Dalam karya inovasi, Eccentric shaft gear kami abaikan dan merubah
sistem suplay bahan bakar serta sistem suplay minyak pelumas yang akan masuk ke
pompa injeksi.
Gambar 3.1 Eccentrik Shaft
Gear Yang Telah Rusak
Gambar 3.2 Sebelum Modifikasi Pompa Suplay Bahan Bakar
Gambar 3.2 Sebelum Modifikasi Pompa Suplay Bahan Bakar
Gambar 3.3 Setelah Modifikasi Pompa Suplay Bahan Bakar
Sebelum dilakukan modifikasi, pompa yang digunakan untuk menyuplay bahan
bakar adalah pompa roda gigi. Prinsip kerja dari pompa ini yaitu salah satu
dari roda gigi sebagai penggerak yang digerakkan oleh Eccentrik shaft gear dan
roda gigi yang lain sebagai yang digerakkan. Bahan bakar dari pipa isap/inlet
terisap kedalam pompa melalui sela-sela kedua roda gigi kemudian ditekan ke pipa
tekan atau discharge (Pusat pendidikan dan pelatihan PT. PLN, 1998, Teknologi Perlengkapan
Diesel).
Dalam karya inovasi ini, pompa roda gigi tidak difungsikan dan salah satu
gear/giginya telah kami buka untuk memberikan ruang mengalirnya bahan bakar. Pompa
suplay bahan bakar kami modifikasi dengan cara menambahkan pompa elektrik dengan kemampuan
pemompaan sebesar 4 Bar atau 4,07 Kg/Cm2 dan merubah sistem alirannya serta menambahkan 1 buah
pressure guide sebagai indicator besar kecilnya tekanan bahan bakar yang
dipompakan. Perubahan dasar pada sistem aliran terjadi pada stop kran (a),
dimana stop kran ini berfungsi sebagai pengatur tekanan bahan bakar yang
diinginkan atau yang akan dipompakan ke pompa injeksi.
Berdasarkan landasan teori dan mengacu pada manual
book, tekanan bahan bakar yang dipompakan ke pompa injeksi kami setting sebesar
2.1 - 3.5 bar.
Gambar
3.4 Sebelum Modifikasi
Suplay Minyak Pelumas
Gambar 3.5 Sesudah Modifikasi Suplay
Minyak Pelumas
Untuk modifikasi sistem suplay minyak pelumas, kami merubah sistem
pemipaannya dan menambahkan 1 buah pressure guide, dimana aliran pelumasan ke
pompa injeksi kami koneksikan langsung dari pelumasan mesin tanpa melalui
Eccentrik Shaft gear lagi. Sebelum dilakukan modifikasi, oli masuk melumasi
Eccentrik shaft gear kemudian dipompakan ke pompa injeksi. Berdasarkan landasan teori mangacu pada manual
book, Tekanan yang dibutuhkan untuk menyuplay pelumas ke pompa injeksi minimal
0,35 Bar atau
0,36 Kg/Cm2.
BAB 4. MANFAAT INOVASI DAN ANALISA RESIKO
4.1 Manfaat
Non Finansial
Manfaat yang diporoleh dari karya inovasi ini:
1.
Frekuensi pemeliharaan berkurang
2.
Keandalan pembangkit dapat dipertahankan tanpa melakukan
pemadaman bergilir, sehingga citra
perusahaan dapat tetap terjaga.
4.2
Manfaat Finansial
Sebelum karya inovasi ini dilakukan lama pemakaian
Eccentric Shaft Gear yang baru hanya bertahan 3 bulan dan dalam setahun
dilakukan
sebanyak 3 kali penggantian,
dibutuhkan waktu 1 Bulan untuk proses permintaan pengadaan spare part dan selama
itu pula mesin tidak
beroperasi.
Data-data dan asumsi lainnya:
Kondisi
mesin beroperasi Base Load dengan jam jalan rata rata 24 jam / hari
a.
Daya mampu mesin sebesar 850 Kw
b.
Rata-rata produksi KWH/ bulan, sebesar
24 x 850 x 28 = 571.200 Kwh
c.
Rupiah KWh tidak tersalur :
(Rp. 495 (
Harga jual Blok III ) * 571.200 Kwh) =
Rp. 282.744.000,-
Asumsi Investasi dan Biaya Spare Part
a.
Biaya investasi = Rp. nihil,- (menggunakan Material Ex pakai)
b.
Harga Eccentrik Shaft Gear = Rp. 49.000.000,- /buah
Asumsi penghematan yang didapatkan dari pengadaan eccentric shaft baru sebesar Rp. 49.000.000,-
Sehingga Gain Yang diperoleh secara keseluruhan sebesar :
Rp. 282.744.000 + Rp. 49.000.000 = Rp. 331.744.000,-
(Tiga Ratus Tiga Puluh Satu
Juta Tujuh Ratus Empat Puluh Empat Ribu Rupiah)
4.3
Analisa Resiko
Adapun Resiko yang kemungkinan timbul dalam karya inovasi ini adalah:
1. Terjadi kenaikan Kwh PS terhadap Kwh KIT sebesar
314kw yang diakibatkan oleh penambahan pompa elektrik tersebut, namun
persentase Kwh PS Terhadap Kwh KIT menurun sebesar 0,11% Yang diakibatkan oleh
berkurangnya frekwensi gangguan dimana persentase Kwh PS terhadap Kwh KIT
sebelum modifikasi sebesar 3.37%, dan setelah modifikasi, Persentase Kwh PS
terhadap Kwh KIT sebesar 3.26%.
2.
Waktu yang dibutuhkan
dalam pengerjan hanya sebentar ±5 jam tanpa menggangu keandalan pembangkit.
BAB 5. KESIMPULAN DAN SARAN
1 Kasimpulan
Dari inovasi ini, beberapa hal yang
dapat disimpulkan antara lain adalah:
1. Tidak terjadi perubahan mendasar tekanan fluida,
baik modifikasi suplay bahan bakar maupun suplya minyak pelumas yang masuk pada
pompa injeksi sebab karya inovasi ini mengacu pada landasan teori dan manual book yang ada.
2.
Dengan dilakukannya inovasi
ini Frekuensi gangguan pada pada mesin Deutz BV 8M-628 berkurang dan keandalan
Pembangkit tetap terjaga.
3.
Gain Yang diperoleh pada karya inovasi ini sebesar Rp.
331.744.000,-
4.
Menjaga Citra Perusahaan dan melakukan penghematan
sekaligus memberikan kontribusi pencapai target keuntungan pada perusahaan.
5.2 Saran
Dengan adanya karya inovasi ini
diharapkan dapat diterapkan pada Unit- unit atau sentral pembangkit yang lain
yang mempunyai permasalahan dan type mesin yang sama.
1.
Drs. Daryanto,
2002, Motor
Diesel
2.
Pusat pendidikan dan pelatihan PT. PLN (Persero), 1998, Teknologi
Perlengkapan Diesel
3.
Operation Manual S/BV6/8/9M628 – DEUTZ
Tidak ada komentar:
Posting Komentar